Rabu, 20 Maret 2013

Scrapbooking



Dari asal katanya, scrap artinya barang sisa. Namun hobi membuat scrapbook tak sekadar kegiatan menempel dari barang sisa. Definisi scrapbook merupakan seni menempel foto di media kertas, dan menghiasnya menjadi karya kreatif. 

Kegiatan scrapbooking menjadi lifestyle di Amerika sekitar 20 tahun lalu. Di Asia, aktivitas ini baru berkembang enam tahun terakhir. Jadi, hobi yang mengandalkan kreativitas seni dan kesabaran ini memang belum terlalu populer, meski tak sedikit peminatnya.



Alat dan Bahan yang dibutuhkan untuk membuat scrapbook sederhana:
1.      Kertas
Kertas apa saja bisa digunakan, yang penting tidak terlalu tipis. Untuk kertas saya menggunakan kertas Bufalo (yang biasa digunakan untuk cover makalah). Diusahakan menggunakan kertas warna-warni agar lebih menarik. Oya, dari referansi yang pernah saya baca, lebih baik menggunkan  kertas yang anti-minyak.

2.       Foto kenangan
Di sini sebenarnya tujuan membuat scrapbook, yaitu menampilkan dongeng-dongeng masa lalu melalui foto. Sebaiknya cetaklah foto di tempat percetakan foto, hindari penggunaan kertas foto yang ada di toko-toko karena kualitasnya kurang baik. Bisa-bisa umur scrapbookmu hanya sebentar. Emm, tidak hanya foto sebenarnya, temen-temen bisa menambahkan tiket nonton pertama kali *jika ditujukan untuk pacar. Atau bahkan struk makan paling mahal waktu makan berdua, hehe.

3.       Daun kering
Tidak harus ada karena fungsinya sebagai hiasan. Tapi selain itu daun dapat memberikan sedikit warna ketika scrapbook hanya terlihat seperti tempelan kertas. Kita dapat menuis juga di atas daun kering. Pilih daun dengan bentuk yang unik, ada love, jari, kupu-kupu, dan lain-lain. Silahkan berburu daun!

4.       Ranting dan Biji
Fungsinya hanya sebagai penghias cover karena ranting tidak dapat ditaruh di tengah halaman. Begitupula dengan biji. Saya sempat mengumpulkan biji blimbing wulung, warnanya merah, bagus sekali. Tapi belum saya gunakan untuk scrapbook pertama saya ini, mungkin lain kali.

5.       Kain flannel
Ini juga tidak wajib. Bisa digunakan sebagai alternative hiasan cover jika tiidak sempat berburu daun, ranting, maupun biji. Kain flanelnya bisa dibentuk, misalnya menjadi bentuk katak atau inisial si target.

6.       Perekat
Perekat yang dapat digunakan adalah lem kertas, double tip, dan lem uhu. Fungsinya untuk merekatkan kertas, foto, hiasan, maupun kain flanel. Saya sarankan untuk menggunakan double tip untuk merekatkan kertas dan foto  karena  hasilnya akan lebih rapi. Untuk menempel ranting, biji, maupun kain flanel dapat menggunakan lem UHU.

7.       Clip
Digunakan untuk menggabungkan kertas satu sama lain agar terbentuklah sebuah buku.  Temen-temen dapat menggunakan jilid makalah, jilid spiral, soft cover, atau yang lainnya. Tetapi saya kemarin hanya menggunakan streples. Sebenarnya scrapbook dapat dibentuk macam-macam, dapat juga dibentuk lipatan-lipatan yang jika dibuka akan terjulur panjang dan berisi cerita.

Yang harus dipersiapkan:
1.       Niat
Niat itu yang utama, karena kalo gak niat pasti gak bakal jadi deh scrapbooknya.

2.       Waktu
Jelas waktu menjadi penting karena membuatnya butuh ketekunan. Luangkan sedikit waktu di tengah kesibukan temen-temen semua. Jika tugas banyak, persiapkanlah jauh-jauh hari sebelum hari H. saya juga nyaris menghabiskan waktu 2minggu, mungkin karena saya mengerjakannya sedikit demi sedikit.

3.       Alur cerita
Kalo bisa dikonsep tiap halaman. Ada alur ceritanya, misal di mana pertama ketemu dan seterusnya.

4.       Kata-kata
Gak perlu sok puitis, sok romantis, dan sok dramatis. Cukup rangkailah kata-kata yang mewakili gambaran foto tersebut. Tapi pilih lah foto yang menarik, yang memang berkesan, dan memiliki keistimewaan.

Itu saja sih. Semoga dapat menginspirasi temen-temen semua untuk dapat membuat scrapbook yang lebih baik dari saya. Di bawah ini saya selipkan beberapa foto hasil scrapbook pertama saya yang amatlah simple. Meskipun simple, yang diberi bilang bagus kok, hehe



ref.: www.detik.com
       google.com