Sabtu, 25 April 2015

CATATAN KAKI

Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi. Ct belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
Sistematika Penulisan Catatan Kaki:
1.      Catatan kaki diketik berspasi satu.
2.      Diberi nomor.
3.      Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
4.      Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
5.      Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
6.      Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
7.      Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
8.      Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
9.      Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
10.  Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
11.  Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.

Jenis-Jenis Catatan Kaki
Ada dua jenis catatan kaki yang biasa digunakan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
   1.      Catatan Kaki Lengkap ditulis lengkap dengan mencantumkan nama pengarang, judul buku, nama,      atau nomor seri (jika ada), jumlah jilid (jika ada), nomor cetakan, nama penerbit, tahun terbit, dan      nomor halaman.
   2.      Catatan Kaki Singkat ditulis singkat dan terdiri dari 3 macam yaitu:
·         Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
Contoh:
1.       T.R.R. Nitibaskara, Perangkap Penyimpangan dan Kejahatan: Teori Baru dalam Kriminologi, Jakarta: YPKIK, 2009, hlm. 22.
2.      Ibid, hlm 49.

·         Op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman.
Contoh:
1.      T.R.R. Nitibaskara, Op.cit., hlm 100.
2.      T.R.R. Nitibaskara, Catatan Kriminal, Jakarta: Jayabaya University Press, 1999, hlm 45.
3.      T.R.R. Nitibaskara, Op.cit., 2009, hlm 45.
·         Loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).
Contoh:
1.      Steven P. Lab, Crime Prevention: Approaches, Practices and Evaluations, Cincinati, OH: Anderson Publishing Co., 1992, hlm. 15.
2.      Loc.cit.


Sumbet:
http://www.seocontoh.com/2014/12/contoh-catatan-kaki.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Catatan_kaki
http://tu.laporanpenelitian.com/2013/03/footnote-atau-catatan-kaki-ibid-opcit.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar